Cara Budidaya ikan Hias

nangimam.blogspot

Ikan hias merupakan ikan yang sangat banyak dibudidayakan, bagi anda yang suka dengan dunia perikanan, tidak ada salahnya mencoba untuk melakukan budidaya ikan hias di rumah sendiri, selian bisa dijadikan sebagai hobi juga bisa untuk meningkatkan devisa rumah tangga, hingaa saat ini ikan masih menjadi buruan banyak kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hinnga orang dewasa.

Ikan hias banyak sekali dijual di pasaran dengan harga yang terjangkau, namun dapat memberi keuntungan yang lumayan untuk penjual, harganya tidak terlalu mahal, karena ikan ini dapat dengan mudah dikembangbiakkan dan tidak  membutuhkan waktu yang lama. Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai ikan hiasan aquarium.

Di Indonesia pengembangan ikan hias megalami kemajuan yang sangat pesat, terutama jenis  ikan hias yang hidup di air tawar asli Indonesia, dari sekian banyak ikan hias, tidak semua spesies berhasil dibudidayakan. Dalam melakukan budidaya ikan hias harus diperhatikan juga masing-masing jenis memiliki kebiasaan hidup  dan sifat yang berbeda-beda, seperti cara bertelur ataupun menyusun sarangnya.


Budidaya Ikan Hias Air Tawar

Berikut beberapa macam cara perkembangbiakkan ikan hias:

  1. Menetaskan telurnya dalam sarang busa
  2. Mengeramkan telurnya di dalam mulut
  3. Meletakkan telurnya pada subtrat
  4. Bertelur berserakan
  5. Beranak.


Di bawah ini merupakan ikan hias yang bereproduksi dengan cara beranak (live bearer), dan cara melakukan pemeliharaan:

  1. Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
  2. Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)
  3. Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)
  4. Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)

Cara Membedakan Induk Jantan Dengan Induk Betina

A. Induk Jantan Memiliki tonjolan dibelakang sirip perut (gonopodium) yang merupakan
  1. Modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang
  2. Memiliki tubuh yang rampaing
  3. Warnanya terlihat lebih cerah
  4. Sirip punggungnya lebih panjang
  5. Mempunyai kepala yang besar

B. Induk Betina
  1. Memiliki sirip halus, tidak ada gonopodium dibelakang sirip perut
  2. Tubuhnya lebih gemuk
  3. Memiliki warna yang kurang cerah
  4. Sirip punggung tidak panjang
  5. Bentuk kepala agak runcing

Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemeliharaan
  1. Air yang dibutuhkan memiliki kandungan Oksigen (O2)  yang cukup, dan jernih
  2. Kisaran suhu air antara 15 ~ 27°C
  3. pH yang baik berkisar antara 7 ~ 8.
  4. Pakan yang diberikan bisa berupa makanan alami (cuk, kutu air, cacing, daphnia Sp)  dan pelet,diberikan secukupnya.

Cara Melakukan Pemijahan
  1. Langkah yang pertama adalah sortir induk, pilih induk yang ukurannya lebih besar dalam kelompok   dan tentunya lincah, memiliki bentuk tubuh yang gembung dan berwarna cerah.
  2. Induk yang telah disortir dimasukkan kedalam satu wadah penampungan dengan cara disatukan,, namun apabila ingin menghasilkan keterunan tertentu dapat juga dilakukakn dengan cara induk dimasukkan secara terpisah perpasang kedalam bak.
  3. Kolam pemijahan dikontrol setiap hari, setelah anak ikan hias lahir, Larva ikan harus segera dipindahkan dan dipisahkan dari induknya untuk menghindari dimakan oleh induknya.
  4. Perawatan larva Ikan Hias yang baru lahir sebaiknya jangan diberikan makanan dulu, karena masih memiliki kuning telur bawaan lahir (yolk egg).makanan dapat diberikan  Setelah umur larva mencapai 4~5 hari, makanan diberikan berupa kutu air

Subscribe to receive free email updates: