![]() |
dwiindah09.blogspot.com
|
Dalam melakukan usaha budidaya ikan ada dua kegiatan yang begitu penting, yaitu pembenihan ikan dan juga pembesaran. Pembenihan ikan memainkan peran penting dalam pengembangan suatu usaha budidaya ikan. Salah satu faktor yang berperan penting dalam mendukung keberhasilan usaha pembenihan ialah ketersediaan pakan alami bagi ikan.
Kutu air (Daphnia sp.)
banyak tersedia di alam, kutu air biasa hidup di daerah comberan dan di sawah-sawah. kutu air (Daphnia sp.) akan tumbuh subur di perairan yang mengandung banyak bahan organik. Untuk memperoleh kutu air bisa dengan mendapatkannya langsung dari alam, kutu air juga bisa kembangkan (dibudidayakan).
Baca juga: Jumlah Sirip pada Ikan dan Fungsinya
kutu air akan sulit diperoleh di daerah-daerah yang tidak banyak persawahan dan comberan. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pakan alami ikan, terutama pada saat fase dalam pembenihan, maka kutu air ini harus dikulturkan sendiri.
Baca juga: Jumlah Sirip pada Ikan dan Fungsinya
kutu air akan sulit diperoleh di daerah-daerah yang tidak banyak persawahan dan comberan. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pakan alami ikan, terutama pada saat fase dalam pembenihan, maka kutu air ini harus dikulturkan sendiri.
Kultur kutu air ini sendiri telah banyak dilakukan dengan cara konvensional,
yaitu dengan menggunakan induknya (Daphnia
sp.) yang tertangkap dari alam atau hasil beli dipasaran. Cara ini masih banyak dipakai sampai saat ini untuk memenuhi kebutuhan terhadap Daphnia sp. (Darmanto dkk, 2000). Cara membudidaya kutu air (Daphnia sp.) cukup mudah.
Berikut Langkah-Langkahnya Untuk Kultur Kutu Air:
- Persiapan wadah atau tempat, boleh dari fiber atau bak beton.
- Bak atau wadah yang sudah dipersiapkan dibersihkan terlebih dahulu.
- Bak diisi dengan air bersih yang tidak mengandung kaporit, bisa dengan memanfaatkan air sumur
- Pemupukan, lebih baik dengan pupuk kandang seperti kotoran ayam kampung dan kotoran sapi, kotoran harus bebas dari bahan kimia, dengan dosis 4-5 g/liter air.
- Pemupukan dilakukan dengan cara memasukkan kotoran ke dalam karung atau bahan yang yang sejenisnya,tujuannya agar kotoran tidak masuk dalam kandang dan air tetap bersih.
- Air dalam bak akan berubah menjadi kecoklatan seperti teh jika pemupukan berhasil dilakukan, Pupuk yang sudah dimasukkan tersebut dibiarkan selama 7 hari agar terjadi proses dekomposisi, tujuannya untuk meminimalisir gas-gas beracun yang ditiimbulkan akibat proses dekomposisi pupuk tersebut.
- Pada hari kedelapan lakukan penebaran bibit atau inokiulasi kutu air. bibit bisa didapatkan dari alam atau dengan cara membeli.
- Bibit kutu air yang sudah diinokulasi akan tumbuh dengan cepat dalam beberapa hari dan bisa dipanen menggunakan scopnet halus bermata jaring 1,5-2mm.
- Bibit-bibit kutu air tersebut sudah bisa diberikan pada benih atau larva ikan.
- Lakukan pemupukan ulang sebanyak ½ dosis pemupukan pertama dengan interval pemberian pupuk selama 7-8 hari sekali untuk menajaga agar kutu air tumbuh lagi.
- Jika bak kultur sudah penuh dengan pupuk, maka sebelum dilakukan pemupukan ulang harus dikeluarkan terlebih dahulu pupuk yang sudah diberikan sebelumnya.