Ikan sidat glass eel (Anguilla sp.) merupakan
jenis ikan yang bisa dipasarkan di pasar internasional, seperti Jepang, Jerman, Hongkong, Italia
dan beberapa negara lain. Oleh sebab itu ikan sidat berpotensi sebagai
komoditi ekspor.
Tidak seperti halnya di negeri lain ,Jerman, dan negara-negara Eropa, di Indonesia sumberdaya ikan sidat belum
banyak dimanfaatkan. Hal ini terlihat dari tingkat pemanfaatan ikan sidat
secara lokal (di Indonesia) masih begitu rendah, padahal jumlah ikan ini baik
dalam ukuran benih maupun ukuran konsumsi sangat banyak.
Salah satu sebabnya ikan sidat belum banyak dikenal, sehingga penduduk Indonesia yang familiar mengkonsumsi ikan ini jumlahnya hanya sedikit. Demikian juga pemanfaatan ikan sidat untuk ekspor masih sangat minim.
Ikan sidat adalah jenis ikan yang pola penyebarannya cukup luas, yakni di daerah tropis dan sub tropis, sehingga
dikenal adanya sidat tropis dan sidat sub tropis. Di dunia paling sedikit
terdapat 17 spesies ikan sidat (Tesch, 1911), dan paling sedikit enam jenis diantaranya
yakni: Anguilla marmorata, A. celebensis, A. ancentralis, A. borneensis, A.
bicolor bicolor dan A. bicolor pacifica terdapat di Indonesia
Habitat ikan sidat yaitu di perairan Estuaria (laguna) dan perairan tawar (sungai, danau dan daerah-daerah sawah) dari
dataran rendah sampai dataran tinggi. Saat ini ada begitu banyak pengusaha
yang mencoba berbisnis budidaya ikan sidat dengan menggunakan media
kolam terpal.
Permintaan ikan sidat yang cukup tinggi membuat harga ikan sidat di Indonesia semakin tinggi. Hal ini tentu saja memberikan prospek yang cerah bagi para pembudidaya ikan sidat kita di Indonesia, karena pembesaran sangat mudah, ikan sidat bisa dipelihara di kolam tanah atau bisa juga menggunakan kolam terpal seperti halnya budidaya ikan lele dalam kolam terpal.
Baca juga: Jenis-Jenis Ikan Arwana
Permintaan ikan sidat yang cukup tinggi membuat harga ikan sidat di Indonesia semakin tinggi. Hal ini tentu saja memberikan prospek yang cerah bagi para pembudidaya ikan sidat kita di Indonesia, karena pembesaran sangat mudah, ikan sidat bisa dipelihara di kolam tanah atau bisa juga menggunakan kolam terpal seperti halnya budidaya ikan lele dalam kolam terpal.
Baca juga: Jenis-Jenis Ikan Arwana
Bagi Anda yang tertarik
untuk memulai budidaya ikan sidat ini anda bisa mencobanya dengan membuat kolam
terpal. Penggunaan kolam terpal mampu menghemat kuota penggunaan lahan, sehingga di lahan yang kecil Anda tetap bisa memaksimalkan hasil budidaya. Berikut ini adalah bahan yang bisa digunakan dalam
membuat kolam terpal untuk budidaya ikan sidat:
Persiapan kolam:
- Ukuran kolam terpal 2 x 7 x 0.7
- Pengisian air bersih dan bebas kaporit dengan kedalaman 40cm
- Menggunakan mesin pompa air kolam untuk membuat air terus mengalir
- Menambahkan aerator untuk suplai oksigen 12 lubang
- Padat tebar yang ideal untuk sidat yaitu 3-4 ekor/m²
- Masa pembesaran dari ukuran 100 gr hingga mencapai ukuran konsumsi berkisar 3 – 11 bulan
- suhu yang baik 23-31
- Pergantian air dianjurkan 30% setiap hari
- Oksigen minimal 4ppm
- pH 7-8
- Alkalinitas 50-300 ppm
Pakan untuk ikan sidat:
Hama adalah biota pengganggu ikan yang bisa dilihat dengan mata tealanjang dan pada umumnya sering menyerang sidat pada saat masih berukuran kecil/baru tebar. Cara mengatasinya adalah dengan cara memasang waring, mempertahankan kualitas air dan melakukan monitoring setiap hari.
Penyakit yang disebabkan oleh parasit yaitu, berupa parasit argulus yang menempel pada permukaan tubuh ikan sidat. Timbulnya argulus ini disebabkan kualitas air yang tidak baik, cara penanganannya dengan menggunakan garam dapur (NaCl), air es atau Oxytetracyclin. Argulus bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
- Pelet ukuran 1 ml dengan protein + 40% harga Rp. 18.000/kg.
- Cacing Tanah
- Kepiting Hidup
- Udang hidup
- pakan diberikan dua kali perhari, pagi dan sore
Hama adalah biota pengganggu ikan yang bisa dilihat dengan mata tealanjang dan pada umumnya sering menyerang sidat pada saat masih berukuran kecil/baru tebar. Cara mengatasinya adalah dengan cara memasang waring, mempertahankan kualitas air dan melakukan monitoring setiap hari.
Penyakit yang disebabkan oleh parasit yaitu, berupa parasit argulus yang menempel pada permukaan tubuh ikan sidat. Timbulnya argulus ini disebabkan kualitas air yang tidak baik, cara penanganannya dengan menggunakan garam dapur (NaCl), air es atau Oxytetracyclin. Argulus bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
pemanenan:
Ikan sidat memang memiliki harga yang cukup tinggi, untuk pasar lokal saja 1 kg ikan sidat ini dihargai hingga 1.7
juta rupiah. Sedangkan ikan sidat dengan kualitas pasar luar negeri bisa
mencapai harga 70 juta rupiah per kilonya.
Untuk bibit sendiri hingga saat ini
belum ada teknologi yang bisa mengembangbiakan ikan sidat, sehingga bagi pengusaha ikan sidat harus menunggu proses alami dari ikan sidat itu sendiri. Bibit ikan sidat bisa didapatkan dari agen ikan sidat dengan harga 500 hingga 1000 rupiah
per ekor atau Rp. 350.000 per kg dengan isi bibit 30-40 ekor (30gr/ekor).
Cara paking ikan sidat:
![]() |
subqii.files.wordpress.com |
Bagaimana tertarik mencoba bisnis
budidaya ikan sidat ini, jika iya, maka siap-siap kantong Anda menjadi gendut?