Ikan gurame (Osphronemus gouramy) adalah keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma, dan ikan ini adalah jenis ikan konsumsi maupun ikan hias, ikan gurame termasuk bangsa Labyrinthici. Ikan gurame sudah dikenal di Indonesia sejak tahun 1800-an, baik sebagai ikan konsumsi dan juga ikan hias.
Ikan ini besaral dari Indonesia, tepatnya berasal dari perairan
daerah sunda (Jawa Barat). Kemudian ikan ini menyebar ke Thailand, Malaysia, Ceylon, dan Australia. Ikan gurame memiliki bentuk yang pipih lebar dan hidup di air
tawar yang tenang. Bagian perut berwarna perak dan bagian punggung gurame berwarna merah sawo, serta pada ikan gurame muda memiliki dahi yang rata. Namun, pada saat usia gurame bertambah, maka dahinya juga semakin menonjol. Ikan gurame yang masih muda memiliki 8 sampai 10 buah garis tegak dan pada pangkal
ekor ada titik berwarna hitam bulat.
Ikan gurame adalah jenis ikan
yang banyak dikonsumsi. Kandungan protein dan tekstur daging yang lembut membuat ikan ini banyak disukai oleh semua kalangan. Ikan ini juga banyak diburu untuk kepentingan restoran dan juga banyak di butuhkan se Asia. Ikan gurame memiliki harga yang relatif mahal jika dibandingkan dengan jenis ikan yang lain, sehingga membuat banyak orang memilih untuk budidaya ikan gurame. Untuk memulai usaha budidaya ikan
gurame ini bisa dilakukan sesuai dengan keadaan kantong Anda (modal), untuk budidaya ikan ini bisa dilakukan dengan modal pas-pasan.
Klasifikasi Ikan Gurame
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Subordo : Belontiidae
Famili : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
Spesies : Osphronemus
gouramy
Jenis-Jenis Ikan Gurame
Ada dua jenis ikan gurame yang
dikenal oleh masyarakat berdasarkan dari bentuk tubuhnya yaitu:
- Gurame Jepang : badan lebih t madan sisik relatif kecil. Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan ukuran bobot kurang dari 4,5 kg. Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame putih, hitam dan belang.
- Gurame angsa (soang): badan relatif panjang, sisik lebih lebar. Ukuran berat maksimal 8 kg, dan memiliki panjang 65 cm.
Dianjurkan untuk memilih induk yang sudah mencapai umur 3 tahun. Cara membedakan induk betina dan jantan bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai
berikut:
- Induk betina
- Induk jantan
Induk jantan memiliki sirip dasar berwarna terang atau keputih-putihan, dagunya berwarna
kuning, lebih tebal daripada ikan betina dan menjulur. Apabila diletakkan pada lantai akan
menunjukan reaksi dengan mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas.
Selain itu, demi keberhasilan pembenihan ikan gurame. pilihlah induk yang sudah berumur 3-7
tahun. Tidak sama dengan induk ikan tambakan, induk ikan gurame ini akan lebih banyak mengeluarkan telur ika umurnya semakin bertambah, perut gurame akan membulat
dan relatif penjang dengan warna badan terang. Usahakan pada bagian sisiknya tidak ada yang cacat/hilang dan masih dalam kondisi tersusun rapi.
[Baca juga: Teknik Pembesaran Ikan Nila]
[Baca juga: Teknik Pembesaran Ikan Nila]
Induk betina yang sudah matang kelamin dan cukup umurnya ditandai dengan perutnya yang akan membesar ke belakang
atau di dekat lubang anus. Pada lubang anus akan terlihat putih agak kemerah-merahan. Jika diraba perutnya terasa lunak.
2. PEMIJAHAN
Untuk melakukan pemijahan, pemasukan air dilakukan
pada pagi hari, sehingga pada saat menjelang jam 10:00 air sudah terisi setengahnya dalam kolam. Calon indukan yang telah lolos seleksi dimasukkan ke dalam kolam
dengan perlahan dan hati-hati, sama seperti kita masukkan orang hamil kedalam mobil. Biasa jumlah perbandingan induk jantan dan betina adalah 1:1-14. Harapannya dengan induk jantan paling
sedikit bisa membuahi dua ekor induk betina dalam sekali masa kawin..
Setelah dilepaskan induk jantan ke dalam
kolam pemijahan biasanya jantan langsung otomatis membuat
sarang, akan tetapi terlebih dahulu mengelilingi kolam, berenang kesana-sini
mengenal zonanya. Setelah 15 hari dari masa dilepaskan, induk jantan biasanya sudah mulai membuat sarang.
Biasanya garis tengah sarang berukuran kurang lebih 30 cm, yang biasanya dibuat
oleh induk jantan selama 7 hari. Setelah selesai membuat sarang, induk jantan akan merayu betina untuk bersama-sama memijah di sarang. Induk
betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang melalui
lubang sarang yang kecil, selanjutnya ikan janta juga akan menyemprotkan spermanya, yang kemudian terjadilah pembuahan di dalam ijuk (kakaban). Pemijahan
ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama, berbeda halnya dengan ikan mas, yang hanya melakukan pemijahan dalam kurun waktu sebentar saja.
Induk gurame jantan bertugas
menjaga sarang selama masa pemijahan berlangsung. Jika pemijahan telah selesai, giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya, dengan menutup lubang sarang terlebih dahulu dengan ijuk atau rumputan kering.
Dengan nalurinya sebagai induk, biasanya betina menjaga anaknya dengan mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang. Tujuan gerakan sirip
induk betina ini agar kandungan oksigen terlarut dalam air meningkat. Kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan
telur-telur dalam sarang. Seperti diketahui, telur butuh oksigen dalam
prosesnya menjadi benih ikan.
Sementara induk
betina menjaga keturunanya, dan induk jantan akan
kembali menyusun sarang dan
memikat induk betina yang lainnya untuk
melanjutkan perkawinan. Tanpa turun ke kolam kita bisa
mengetahui induk-induk yang telah memijah dengan
mencium adanya bau amis, dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang
pemijahan.
3. PENETASAN
Penetasan telur bisa
dilakukan dalam aquarium atau ember plastik. Pemindahan telur ke dalam aquarium dilakukan secara hati-hati dan tidak boleh terlalu kasar, untuk menghindari
agar telur tidak pecah. Sarang bahan dari
ijuk (kakaban) yang ada 5 cm di bawah permukaan air dan telah ditutup rapat, diangkat
dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 3/4 bagian ember.
Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan, lalu penutup sarang perlahan-lahan dibuka, maka telur-telur akan keluar dan mengambang di permukaan air.
Kemudian telur diangkat untuk
dipindahkan ke aquarium atau ember yang telah diisi air bersih yang sudah terlebih dahulu diendapkan, pemindahan dilakukan dengan piring kecil. Lakukan juga pergantian air secara rutin supaya telur-telur menetas dengan
sempurna, dan yang tidak menetas segera diangkat keluar. Telur akan menetas dallam wantu 30-36 jam.
4. PENDEDERAN
Selama 5 hari benih-benih masih memiliki kuning telur (yolk sack) dan belum membutuhkan makanan tambahan. Setelah lewat masa itu benih sudah membutuhkan makanan. Jika benih masih belum ditebarkan ke dalam kolam maka harus diberi makanan berupa infusoria. Jika benih ingin ditebarkan ke kolam, kolam harus dikeringkan terlebih dahulu dan dipupuk dengan pupuk kandang 1
kg/m. Setelah seminggu benih ditebarkan, yaitu ketika air kolam sudah
berubah menjadi kehijau-hijauan. Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada
para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekuensi pembenihan
dapat ditingkatkan. Padat tebar pendederan 50-100 ekor/m², kolam yang digunakan berkisar antara 50.250 m².
5.PENUTUP
walaupun pemeliharaan gurame memakan waktu yang tidak sedikit, akan tetapi ikan ini memiliki nilai jual yang tinggi, biasa harga ikan gurame mencapai Rp45.000/kg dan kini sudah meningkat menjadi Rp55.000/kg.
Heum... bagaimana kira-kira, Anda tertarik tidak untuk melakukan budidaya ikan gurame? Jika anda mau berusaha pembesaran ikan gurame berarti saudara sudah siap untuk kaya. Jika info ini bermanfaat silahkan share buat rekan-rekan kita yang lain