Ikan Nila Mati Mendadak? Ini sebabnya!


Budidaya ikan nila salah satu kegiatan usaha yang sudah digeluti oleh pengusaha kita di Indonesia berabad-abad yang lalu.

Hingga kini exsistensi usaha budidaya ikan nila masih kental di Indonesia, dan bahkan seiring perkembangan zaman budidaya nila semakin meningkat dengan penerapan teknologi yang semakin canggih pula.

Ada begitu banyak penguasa muda yang lahir di abad moderen ini, tentu itu menjadi hal yang bagus dan disambut gembira oleh segelintir masyarakat indonesia dalam hal memenuhi permintaan pasokan ikan konsumsi untuk masyarakat yang seiring meningkat dengan terus bergulirnya waktu.

Beranjak dari itu, mereka dan juga Anda barangkali sudah mencoba pula beberapa metode budidaya masa kini dan lebih mengandal kecanggihan teknologi dalam urusan pembesaran ikan, namun bukan berarti itu lantas mampu meningkatkan hasil produksi secara besar.

Baca: Varietas Ikan Nila dan Keunggulannya Masing-Masing

Ada banyak kendala-kendala yang ditemui dalam masa budidaya, hal tersebut membutuhkan pengetuah yang intensif untuk mengetahui lebih lanjut apa faktor yang menganjar keberhasilan produksi ikan nila.
"mengatasi ikan nila mati mendadak"

Misalnya saja kematian mendadak ikan, hingga saat ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi petani ikan, siapa yang mau rugi? Karenanya untuk mencari tahu lebih lanjut apa saja penyebab tertundanya keberhasilan budidaya, kami telah menyiapkan beberapa rangkuman khusus untuk anda sebagai berikut:

1. Ikan setres
"ikan nila stres'

Kematian mendadak ikan nila biasanya terjadi akibat stress yang dialami ikan, terutama bila kondisi lingkungan tidak baik, misal; kekurangan oxigen, air kolam tercemari zat beracun, padat tebar terlalu tinggi (over capacity).

2. Terserang penyakit
"ikan nila teserang jamur"

Sebelum bibit dimasukkan ke kolam, biasanya kolam wajib disanitasi terlebih dahulu supaya terbebas dari patogen dan bakteri jahat lainnya, bakteri-bakteri jahat tersebut mampu membuat ikan sakit yang menyebabkan kematian ikan.

Penyakit ikan terjangkit dari tiga sumber, yakni; dari ikan sendiri, carir (pembawa penyakit semisal burung dll), dan lingkungan tempat ikan itu dipelihara, karenanya muncul istilah "Tidak ada persiapan kolam maka tidak ada budidaya ikan".

Ingat!!! Penyebab ikan paling banyak mati dikarenakan ikan tersebut stres, alhasil mudah terserang virus, walaupun ada sebagian kasus ikan telah terhinggapi microorganisme namun tidak terjangkit penyakit, itu dikarenakan lingkungan yang mendukung. Ikan tidak stres.

Jika terjadi keadaan begitu apa yang haru Segera singkirkan ikan yang mati.  Apabila ada ikan lain di dalamnya yang masih hidup, cek perilaku dan penampakan fisik lainnya,  apakah masih normal atau tidak. Jika memungkinkan, pindahkan ikan lain yang masih hidup ke kolam lain yang masih belum fresh.

Baca: Teknik Pembesaran Ikan Nila

Lakukan pengecekan kualitas air secara berkala, sebaiknya 2 minggu sekali atau seminggu sekali. Selain itu, periksa juga alat kerja cek kualitas air agar bisa memastikan apakah masih layak dugunakan atau sudah tidak akurat lagi.

Jika ditemukan indikasi keracunan, segera cek dan ketahui sebab utamanya. Jika airnya baik-baik saja tidak menunjukkan ciri-ciri beracun, sebaikny ambil sampel ikan yang masih idup dan amati, kalau tidak mengerti anda bisa memanggil orang yang ahli dalam bidan itu.

kami kira cukup dulu sampai di sini, jika memang anda gejala lain, kami sarankan untuk mencari orang yang ahli dalam bidang kelautan dan perikanan. Jangan lupa like dan baigikan untuk orang lainnya ya?

Baca lagi: Cara Paling Mudah Membedakan Ikan Nila dan Mujair

Subscribe to receive free email updates: